Alex sudah aktif menjadi aktivis dan terlibat dalam dunia organisasi sejak duduk di bangku SMA. Saat SMA Ia aktif di organisasi karang taruna Oebobodan juga sebagai ketua pemuda jemaat Pniel Oebobo.
Ketika kuliah di Undana Kupang, Ia menjadi ketua himpunan mahasiswa program studi pendidikan moral Pancasila. Selain itu Ia juga menjadi wakil ketua di senat mahasiswa FKIP Undana.
Di extra universiter Alex mengikuti berbagai kegiatan organisasi antara lain sebagai ketua komisariat FKIP Undana GMKI Undana cabang Kupang. Ia juga dipilih sebagai sekertaris fungsional bidang kerohanian di pengurus cabang GMKI Kupang.
Kemudian Alex menjadi sebagai sekertaris cabang dan juga sebagai ketua GMKI cabang Kupang. Terakhir Ia menjadi koordinator wilayah pengurus pusat GMKI periode 1992-1994 yang meliputi korwil 7, yakni Bali, NTB, NTT, dan Timor Timur, saat itu Timor Timur masih bergabung dengan Indonesia.
Selain itu, sejak mahasiswa Alex juga sudah mulai aktif di organisasi politik. Ia pernah menjadi ketua karsenal mahasiswa Golkar wilayah Timor dan Alor. Selain itu Alex juga dipilih sebagai ketua forum komunikasi mahasiswa kekaryaan (fokusmaker) NTT.
Alex juga pernah menduduk jabatan sebagai wakil ketua 1 Gamki NTT dan juga ketua KNPI NTT. Selain ketua KNPI NTT Ia juga menjadi ketua majelis pemuda NTT dari tahun 2002 hingga 2005. Di tahun 2005 hingga 2008 Alex menjadi ketua majelis pemuda NTT.
Sementar itu di organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan lainnya, Alex menjadi ketua pemuda mahasiswa Alor hampir selama 15 tahun, sejak tahun tahun 1995 hingga tahun 2005.
Di organisasi profesi, Alex juga terlibat aktif. Ia pernah menjadi sekertaris Gapensi (gabungan pengusaha jasa konstruksi). Di sini karirnya mulai dari sekertaris DPC Kota Kupang kemudian menjadi sekertaris DPD Gapensi NTT, menjadi wakil ketua umum 1 DPD Gapensi, terakhir menjadi ketua dewan pertimbangan Gapensi NTT. Selain itu Alex juga menjadi ketua dewan pertimbangan kamar dagang dan industri atau Kadinda NTT periode 2005-2010.
Alex juga aktif terlibat di Gereja. Sewaktu muda Ia pernah menjadi ketua pemuda dan pernah aktif sebagai guru sekolah minggu hampir selama 20 tahun. Alex juga menjadi penatua di jemaat Pniel Oebobo selama 8 tahun. Kemudian Ia menjadi penatua di jemaat Emaus Liliba hingga saat ini. Peran ini dijalankan olehnya selama hampir 12 tahun.
Alex juga menjadi anggota majelis sinode Gereja Masehi Injili di Timor selama 2 periode. Periode pertama pada tahun 1999 sampai 2003 dan periode kedua tahun 2003 hingga tahun 2007. Di saat ini Alex terpilih menjadi anggota majelis klasis Kota Kupang Timur.
Alex telah makan garam dalam dunia politik. Karirnya di dunia politik dimulai dengan terlibat aktif dalam berbagai organisasi politik sejak Ia masih di bangku kuliah.
Pada awalanya Alex berada di partai Golkar. Di partai Golkar karirnya dimulai dari ketua karsinal mahasiswa. Di tahun 1992 dirinya sudah menjadi pengurus, khususnya menjadi ketua biro pengabdian masyarakat. Kemudian pada tahun 1997 Ia sudah menjadi wakil sekertaris bidang OKK dan tahun 1999 pasca reformasi Ia naik menjadi ketua OKK sekaligus ketua Bapilu partai Golkar NTT hingga tahun 2004.
Pada tahun 2004 Alex dipercayakan menjadi ketua harian partai Golkar NTT sekaligus sebagai ketua Bapilu. Ia kemudian mengundurkan diri dari partai Golkar setelah Munas Golkar di Riau.
Usai mengundurkan diri dari partai Golkar, Alex diajak oleh Surya Palo untuk membentuk Ormas Nasdem. Ia dipercayakan sebagai ketua pemegang mandate pembentukan Ormas Nasdem di NTT pada tahun 2010. Ia menduduki jabatan sebagai ketua harian ormas Nasdem NTT hingga tahun 2022. Di Nasdem Alex pernah menjadi wakil ketua 1 bidang pemenangan pemilu sekaligus ketua Bapilu dari tahun 2019 hingga tahun 2022.
Pada tahun 2022 Alex mengundurkan diri secara resmi dari Nasdem dan memilih untuk bergabung di partai Perindo. Di partai Perindo alex dipercayakan sebagai korwil pemenangan wilayah NTT hingga saat ini.
Kehidupan sebagai aktivis dan juga sebagai sosok yang aktif di dunia politik membuat Alex menyadari bahwa dunia politik adalah dunianya. Ia nyaman berada di dunia politik dan melalui jalur politik ini Ia ingin mengabdikan dirinya bagi rakyat NTT.
Sebagai seorang aktivis Alex memiliki cita-cita yang ingin digapai. Ia bermimpi untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi masyarakat NTT dan Ia percaya bahwa satu-satunya jalan untuk mewujudkan mimpi itu ialah melalui jalur politik.
Alex paham bahwa di jalur politik inilah dirinya bisa berperan lebih termasuk memberikan seluruh potensi dirinya untuk pelayanan kepada masyarakat, karena setiap hal yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat itu terjadi melalui keputusan-keputusan politik.
Maka tidak heran sejak tahun 1992 Alex saya sudah menjadi caleg DPRD Provinsi NTT dari partai Golkar. Akan tetapi waktu itu masih sistem tri partai atau masih sistem proporsional tertutup, jadi Ia calon sebagai vote getter. Di tahun 1997 pun demikian Ia sebagai calon vote getter di partai Golkar. Demikian pun pada tahun 1999 Ia masih calon vote getter di partai Golkar.
Pada tahun 2004 Ia mengambil keputusan untuk menjadi calon DPR RI dari partai Golkar. Saat itu Ia mendapat dukungan yang cukup signifikan dari masyarakat dengan memperoleh suara sebanyak tujuh puluh satu ribu dan menempati posisi di posisi ketiga. Akan tetapi saat itu diterapkan sistem proporsional terbuka terbatas sehingga Alex yang memiliki nomor urut 8 saat itu tidak dapat ditetapkan menjadi anggota DPR RI.
Pada tahun 2007 Alex mencalonkan dirinya sebagai wakil walikota Kupang. Saat itu Ia berpasangan dengan Yonas Salean. Ia dan Yonas kalah pada saat itu.
Di tahun 2014 Alex terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi NTT dari dapil Kota Kupang. Ia menjadi anggota DPRD Provinsi NTT hingga tahun 2019. Selama menjadi anggota DPRD Provinsi NTT Alex dipercayakan menjadi ketua fraksi Nasdem dan juga ketua komisi IV. Kemudian Ia maju sebagai calon DPR RI dari dapil NTT I pada tahun 2019 namun dirinya belum memperoleh suara yang signifikan pada saat itu.
Saat ini Ia maju sebagai calon DPR RI dari daerah pemilihan NTT II.
Pengalaman keterlibatan Alex sejak muda dalam berbagai organisasi sebagai aktivis, akademisi serta politisi membuat dirinya sangat memahami problem dan pergumulan yang dialami masyarakat NTT dan bagaimana arah memperjuangkannya di DPR RI.
Beberapa pergumulan yang dialami di NTT di antaranya adalah kemiskinan, pengangguran, stunting, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta yang infrastruktur dan pelayanan publik yang belum maksimal. Menurut data Badan Pusat Statistik, per September 2022, persentase penduduk miskin di NTT sebesar 20,23 persen, hanya lebih baik dari Papua dan Papua Barat.
IPM Provinsi NTT berada di urutan kedua dari terakhir yakni 65,90, hanya terpaut 0,01 persen dari Papua Barat yang berada di posisi terakhir dengan nilai 65,89. Padahal 5 tahun lalu NTT dalam posisi yang juga sama tetapi dengan selisih yang masih jauh.
Selain itu, infrastruktur di banyak daerah di NTT, terutama di wilayah Pulau Timor yang notabene adalah wilayah sabuk merah karena berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste masih jauh dari harapan.
Problem-problem inilah yang menurutnya harus disuarakan dengan lantang di DPR RI sehingga provinsi NTT menjadi perhatian serius pemerintah pusat melalui pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang lebih baik lagi demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi masyarakat miskin di NTT.
Dan berdasarkan pengalamannya sebagai anggota DPRD NTT, persoalan-persoalan itu tidak bisa diselesaikan hanya mengandalkan anggaran dan kebijakan pemerintah provinsi. Karena bagaimanapun pendapatan asli daerah (PAD) NTT tidak seberapa jika dibandingkan dengan berbagai kebutuhan dan persoalan yang ada.
Alex sadar bahwa untuk mengatasi pergumulan yang ada perlu dukungan kebijakan dan anggaran dari pemerintah pusat. Dan itu harus diperjuangkan, disuarakan setiap saat oleh 13 orang anggota DPR yang mewakili masyarakat NTT di Senayan.
Dengan segudang pengalaman sebagai aktivis, akademisi, dan politisi yang memahami persoalan dan kebutuhan masyarakat NTT Alex berkomitmen akan bersuara lantang memperjuangkan kebijakan dan anggaran dari pemerintah pusat di DPR RI.
“Berikan Kesempatan Kepada Saya untuk Melayani Masyarakat.” Itulah tagline yang digaungkan oleh Alex saat ini.
Bagi Alex, kedaulatan itu ada di tangan rakyat, karena itu Ia meminta kepada rakyat untuk memberikan dukungan kepada dirinya agar dengan berbagai pengalaman dan mimpi besarnya untuk masyarakat NTT, Ia dapat berkarya mengabdikan diri bagi masyarakat NTT sebagai anggota DPR RI.
Jika terpilih, tentu Alex akan melayani masyarakat NTT dengan sungguh, sebab kedaultan rakyat telah serahkan kepadanya untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Baginya, kontestasi politik bukan hanya sekadar memenangkan suara rakyat. Namun lebih dari itu yakni bagaimana menjalankan amanah rakyat dengan baik dan menghasilkan kinerja nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Nyatakan dukungan Anda dengan mengisi data diri Anda agar Anda menjadi teman Alex Ena dan dengan mudah dapat terhubung dengan Alex Ena